waktu menunjuk pukul 10 pagi ketika kami sampai disrondol.senang rasanya sampai disini dengan selamat.2 tahun lalu aku disemarang sebagai mahasiswa disuatu universitas swata.tak kusangka kini aku hadir disini sebagai prajab gol 3 dan sudah dikarunai satu anak.
malam menjelang angin berhembus menyentuh kulitku menyapa ragaku,ada yang lain....ga hilang tapi kurang..apa ya...oh...tenyata aku harus meninggalkan istriku dan anakku untuk waktu 17 hari tapi rasanya lama sekali.....ini harus kulakukan untuk masa depan keluargaku....
Rabu, 24 Maret 2010
Selasa, 16 Juni 2009
TV masa depan(suaramerdeka)
Teknologi
15 Juni 2009
TV LED Bakal Menjadi Televisi Masa Depan
INDUSTRI televisi dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dulu kita mengenal TV tabung atau cathode ray tube (CRT) hitam-putih, kemudian diikuti dengan teknologi sejenis untuk tampilan berwarna.TV tabung dapat bertahan selama 40 tahun lebih, tetapi dengan ukuran layar terbesar hanya 29 inci. Yang cukup merepotkan adalah ketebalan pesawat televisi CRT. Untuk ukuran 29 inci, misalnya, tebal pesawat mencapai 50 cm yang didominasi ukuran tabung.
Sejak dasawarsa 1990-an, sejumlah pabrikan televisi mulai memperkenalkan TV flat, TV projection, TV LCD (Liquid Crystal Display), dan TV plasma (Plasma Display Projector).
Pada saat itu, harga produk televisi yang berbasis empat teknologi itu masih sangat mahal. Untuk TV LCD dan TV plasma ukuran 42 inci, misalnya, harga mencapai Rp 100 juta lebih per unit. Itu pun ketebalannya masih 20 cm, alias masih cukup tebal.
Begitu pula dengan teknologi, spesifikasi, dan pixel-nya yang masih sederhana, karena baru bersifat ready high definition (ready HD). Artinya, pengeluaran dan kenikmatan pembeli relatif belum sepadan.
Pada dekade berikutnya, 2000-an, industri televisi mulai fokus pada TV LCD dan TV plasma, dengan teknologi full HD 1920 x 1080 pixel. Ukurannya pun raksasa, seperti TV LCD Aquos Sharp (108 inci) dan TV plasma Viera Panasonic (150 ini).
Sesuai dengan ukurannya, harganya juga ‘’raksasa’’, yaitu Rp 2 miliar per unit! Meski sudah dipasarkan secara luas, tapi mengingat harganya yang selangit, pabrikan hanya memproduksi secara terbatas (limited edition).
Generasi Terbaru Sampailah pada tahun 2009, tatkala Samsung Electronics memproduksi TV generasi terbaru, yang menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED). Pabrikan asal Korea Selatan ini telah memproduksi TV tertipis di dunia, dengan ketebalan hanya 29,9 mm untuk ukuran 40, 46, dan 50 inci.
Bukan hanya itu, TV LED ini merupakan televisi tertipis pertama yang dapat digantung seperti bingkai gambar. Ya, Anda bisa dengan mudah mengempelkan televisi ini di tembok/dinding, cukup dengan bantuan dua sekrup saja.
Tingkat keringanan inilah yang amat membedakannya dari TV LCD konventional, yang saat ini ketebalannya masih sekitar 18-20 cm. Untuk menempelkannya di dinding pun harus menggunakan breket.
Televisi berteknologi LED ini terlihat sangat canggih dan elegan. Desainnya seperti kristal. Kontras warna yang lebih luas menambah kepekatan warna hitam. Respon time yang lebih singkat juga menghasilkan gambar yang tajam dan nyata tanpa bayangan.
Inilah televisi masa depan yang memiliki ultra slim, menggunakan backlight untuk menggantikan teknologi Cold Cathode Fluorescent Light (CCFL) pada LCD, sehingga mampu menghasilkan warna yang lebih hidup dan kontras yang tinggi.
Selain itu, teknologi ini mengkonsumsi listrik yang sangat rendah, bahkan ramah lingkungan (bebas merkuri, cat, dan timah). Selain berfungsi sebagai televisi sebagaimana mestinya, Anda juga dapat menikmati konten internet, bahkan telah dilengkapi dengan USB 2.0.
Nah, dengan USB ini, Anda dapat menyambungkanya dengan perangkat multimedia lainnya seperti kamera digital, camcorder, USB memory stick, dan MP3 Player. Asyik kan? (Gouw Andy Siswanto, managing director Superstore Global Elektronik Semarang-32)
Jumat, 12 Juni 2009
televisi
- 1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
- 1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
- 1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
- 1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
- 1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
- 1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
- 1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
- 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
- 1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
- 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
- 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
- dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada umumnya.
[sunting] Jenis televisi
[sunting] Perkembangan baru
- Televisi digital (Digital Television, DTV)
- TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV)
- Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV)
- Direct Broadcast Satellite TV (DBS)
- Pay Per View
- Televisi internet
- TV Web
- Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD)
- Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP)
- Auto channel preset
- Perekam Video Digital
- DVD
- CableCARD™
- Pemrosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP)
- LCD dan Plasma display TV Layar Datar
- High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
- The Broadcast Flag
- Digital Rights Management (DRM)
Jumat, 05 Juni 2009
Profil Saya
Langganan:
Postingan (Atom)